Sambas Kembangkan Perkebunan 100 Hektar Kebun Kopi

Sebarkan:


Ninemedia.id, Sambas
– Bupati Sambas H Satono membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) perkebunan dilaksanakan oleh Balai Tanaman Perkebunan (BPTP) Kota Pontianak.

Hadir pada kegiatan tersebut, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distankp) Kabupaten Sambas dan 250 peserta yang terdiri dari 16 Kecamatan. Senin (2/8/2024) di Aula Kantor Bupati Sambas.

Bupati Sambas H Satono menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak pelaksana yang memprioritaskan Kabupaten Sambas.

“Terimakasih sebesar-besarnya, suatu kebanggaan bagi kita, khususnya para petani, pekebun yang ada di Kabupaten Sambas karena menjadi prioritas peningkatan ekonomi di sektor perkebunan,” ucapnya.

Kata Satono, Sambas memiliki dataran yang luas, banyak potensi-potensi yang bisa di tingkatkan melalui perkebunan.

“Banyak potensi-potensi yang bisa di kembangkan, Sambas memiliki tanah yang sangat subur, jadi jenis tanaman dapt tumbuh subur di bumi Sambas,” ujarnya.

“Semoga dengan Bimtek peningkatan ini dapat memberikan manfaat bagi para petani di Kabupaten Sambas, sehingga sektor perkebunan semangkin meningkat,” tambahnya.

Sementara itu, panitia Balai Tanaman dan Perkebunan Kota Pontianak, saudara Faisal mengatakan bahwa Kabupaten Sambas pada tahun ini diberikan 100 hektar kopi.

“BPTP Pontianak membawahi empat Provinsi yang ada di Kalimantan dan Alhamdulillah Sambas selalu menjadi prioritas. Tahun ini diberikan 100 hektar kopi, tahun kemaren ada juga lada,” ujarnya.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan Distankp serta jajarannya telah memberikan support baik terhadap pelaksanaan tersebut.

“Terima kasih sudah di berikan ruang dan waktu untuk bersama sama petani yang memajukan Sambas. Semua ini berkat kerja sama Bupati dan Kadir serta jajarannya,” ujarnya.

[cut]

Panitia Balai Tanaman dan Perkebunan Kota Pontianak, saudara Faisal Menyampaikan alasan Kabupaten Sambas diberikan kopi karena menginginkan Sambas menjadi sektor penghasil biji kopi.

“Kemaren arahan Presiden, beliau melihat potensi kopi yang ada. Kita perlu bayangkan bahwa 1 hektar bisa menghasilkan 4 ton perhektar dengan harga 30 ribu per kilo. Kedepannya prioritas-prioritas harus di banggakan jika sambas ini menjadi sentra kopi,” tuturnya.

“Sambas di pilih menjadi prioritas, karena kita menginginkan Sambas ini menjadi penghasil kopi terbaik nantinya, karena banyak jenis-jenis biji kopi yang telah dihasilkan di Kabupaten Sambas,” sambungnya.

Panitia Balai Tanaman dan Perkebunan Kota Pontianak Menambahkan Khas dari sambas harus kita brand seperti apa kopinya kedepan.

“Jika memungkinkan akan di utus UMKM yang ada di Sambas untuk menghadiri hari perkebunan Nasional yang di pusatkan Serbau yang dihadiri oleh Presiden dan Presiden terpilih nantinya, sebagai pembelajaran dan pengetahuan bagi para petani dalam mengikatkan biji kopi,” Pungkasnya. (Nda/Run).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini