FOTO - Pelatihan Diabetic Foot SPA Pada Perawat, Pasien, dan Keluarga Penderita Diabetes Mellitus di Klinik Utama PKU Muhammadiyah Kitamura Pontianak.(IST)
Ninemedia.id - Pelatihan Diabetic Foot SPA Pada Perawat, Pasien, dan Keluarga Penderita Diabetes Mellitus di Klinik Utama PKU Muhammadiyah Kitamura Pontianak.
Sebagai bentuk nyata dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan pilar penting yang harus diwujudkan oleh akademisi, khususnya dalam pilar pengabdian kepada masyarakat.
Dalam upaya mendukung hal tersebut, Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalimantan Barat melalui Program Studi Keperawatan mengadakan kegiatan Pengabdian yang bertajuk "Pelatihan Diabetic Foot SPA Pada Perawat, Pasien, dan Keluarga Penderita Diabetes Mellitus di Klinik Utama PKU Muhammadiyah Kitamura Pontianak."
Kegiatan ini dilaksanakan di Klinik
Utama PKU Muhammadiyah Kitamura Pontianak pada 08 Mei 2024, dengan
sasaran peserta para perawat, pasien, serta keluarga penderita diabetes
mellitus (DM).
Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat, pasien, serta keluarga dalam perawatan kaki pada penderita DM, sehingga komplikasi pada kaki atau yang dikenal dengan istilah diabetic foot ulcer yang merupakan salah satu risiko utama bagi penderita DM yang dapat berujung pada amputasi dapat dihindari.
Oleh karena itu, edukasi mengenai perawatan kaki yang tepat menjadi krusial dalam mencegah komplikasi lebih lanjut, karena penyakit ini membutuhkan perawatan khusus dan berkelanjutan.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, khususnya dalam penanganan dan perawatan pasien dengan DM.
Melalui kegiatan ini, para peserta diberikan pengetahuan tentang pentingnya perawatan kaki pada penderita diabetes, teknik dasar Diabetic Foot SPA, serta cara-cara sederhana yang dapat dilakukan di rumah untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Para perawat juga dilatih untuk memberikan edukasi kepada
pasien dan keluarga mengenai pentingnya perawatan kaki dan pengawasan yang
tepat.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Jaka Pradika, S.Kep., Ners., M.Kep., WOCN menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, baik bagi tenaga kesehatan maupun bagi penderita diabetes dan keluarganya.
"Dengan adanya pelatihan ini,
kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup pasien DM dan mencegah
komplikasi yang tidak diinginkan," ujarnya.
Beliau juga
menyampaikan terima kasih kepada Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan
Pengembangan (DIKTILITBANG) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang telah mendanai
pengabdian ini melalui Program Hibah Riset Muhammadiyah (RisetMu) Batch
VII Tahun 2023/2024 dan kepada Pusat Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat & Inovasi
(P3MI) Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalimantan Barat yang
telah memberikan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini serta
kepada Klinik Utama PKU Muhammadiyah Kitamura Pontianak yang
merupakan Mitra dalam pengabdian ini.
Tidak lupa
beliau juga berterima kasih kepada TIM Dosen yaitu Kharisma Pratama, S.Kep.,
Ners., MNS WOCN, Syahid Amrullah, S.Kep., Ners., M.Kep dan Ridha Mardiyani,
S.Kep., Ners., M.Kep dan Kepada Tim Mahasiswa yang memberikan kontribusi
terbaik dalam terlaksananya kegiatan ini.
Kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari para peserta. Salah satu perawat yang mengikuti pelatihan, Junaidi, S.Kep., Ners., M.Kep, mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat karena memberikan pengetahuan baru yang bisa langsung diterapkan dalam praktek sehari-hari.
"Kami mendapatkan banyak informasi
tentang bagaimana cara merawat kaki pasien diabetes dengan benar, yang
sebelumnya mungkin tidak banyak diketahui," tambahnya.
Program ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan kaki bagi penderita DM dan mendorong partisipasi aktif keluarga dalam mendukung kesehatan pasien.
Dengan demikian,
diharapkan kualitas perawatan bagi pasien diabetes dapat terus meningkat dan
komplikasi yang lebih serius dapat dihindari.***