Sekda Ferry Madagaskar Temui Masa Aksi di Depan Kantor Bupati

Sebarkan:

Foto: Sekda Sambas, Ferry Madagaskar saat menemui masa aksi di kantor Bupati Sambas, Selasa 14 Juni 2022.

Ninemedia.id, SAMBAS,- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sambas, Ferry Madagaskar datang menemui mahasiswa yang tergabung dalam masa aksi Aliansi Mahasiswa Sambas Bersatu, di hadapan Kantor Bupati Sambas, Selasa 14 Juni 2022.

Kata Sekda, sebelumnya peserta aksi sudah menyampaikan enam tuntutan kepada Bupati dan Wakil Bupati Sambas, saat melakukan aksi di halaman kantor Bupati Sambas.

Sekda yang didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Hendi Wijaya serta Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten, Anwari serta Ketua Komisi 1 Lery Kurniawan Figo. Sebagai tindak lanjut tuntutan mahasiswa, kata dia mereka di Pemda menyambut baik serta akan memberikan penjelasan lebih lanjut Terhadap tuntutan mahasiswa.

Baca Juga: Aliansi Mahasiswa Sambas Gelar Aksi di Depan Kantor Bupati

Baca Juga: Kronologi Lakalantas di Jalan Lingkar Galing, Kecamatan Galing

"Kita sambut baik apa yang menjadi tuntutan mahasiswa tadi pagi, dan kita pihak pemerintah daerah Kabupaten Sambas akan memberikan penjelasan terkait enam tuntutan tersebut," katanya.

Dia menjelaskan, dibeberapa poin tuntutan mahasiswa, terkait dengan konlik agraria dan pertambangan ilegal. Mereka di pemda telah beberapa kali melakukan rapat dengan pihak perusahaan dan kita juga telah mengundang Dinas Provinsi untuk membahas permasalahan tersebut.

"Untuk konflik ilegal, memang banyak tambang yang izinya sudah habis, kite bersama pemerintah provinsi dan pengusaha tambang yang ada telah melakukan rapat terkait hal tersebut," ungkapnya.

Baca Juga: Bupati Satono Serahkan Bantuan Untuk BPK Sambas

Baca Juga: Bupati Satono Beri Dukungan Pembangunan Masjid 1001 Kubah

"Dan dalam waktu dekat jika sudah ada petunjuk dari kementrian SDM pusat, maka dinas Provinsi akan segera mengutamakan perusahaan tambang yang izinnya sudah berakhir," sambungnya.

Sedangkan untuk konflik agraria, mereka sudah membahasnya dengan Dinas terkait untuk mencari jalan keluar permasalahan tersebut.

"Tentang konflik agraria, kemaren kami sudah berbicara baik dengan dinas terkait, dimana kita telah menyelesaikan permasalahan sertifikat di area perkebunan sawit, contohnya di daerah sepantai Kecamatan Sejangkung. Dimana persoalan plasma telah di selesaikan dengan baik, dan itu merupakan bentuk kerja kami," tutup Sekda. (Zal)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini